Bismillah, walhamdulillah wa ba’du:
Virus mematikan yang selalu mengintai seseorang adalah virus ujub, berbangga diri serta sombong. Betapa virus ini jika menghampiri seseorang, bahkan masyarakat dan jamaah…akan dapat meluluh lantahkan mereka.
Berkaca dari perang Hunain, tatkala Nabi dan para sahabat berangkat untuk memerangi Tsaqif dengan jumlah yang sangat besar, sehingga membuat sebagian sahabat yang baru memeluk Islam merasa takjub dengan jumlah mereka dan berkata: ”kita tidak mungkin dapat dikalahkan dengan jumlah seperti ini”…..maka ketika itulah Allah-subhanahahu wa ta’ala- memberikan mereka pelajaran pahit yang tidak mungkin mereka lupakan. Tatkala mereka melewati lembah Hunain di pagi hari….ternyata musuh-musuh telah bersiap mengintai mereka dari atas lembah dan menghujani mereka dengan anak-anak panah yang membuat mereka porak poranda dan lari meninggalkan medan pertempuran, hingga akhirnya berkat ketabahan Nabi dan para Senior sahabat…mereka berhasil kembali mengumpulkan pasukan yang telah tercerai berai ini.
Allah merekam kisah ini dalam surat At-Taubah ayat: 25 yang berbunyi:
ويوم حنين إذ أعجبتكم كثرتكم فلم تغن عنكم شيئا وضاقت عليكم الأرض بما رحبت ثم وليتم مدبرين
Dan inggatlah pada hari Hunain, tatkala kalian berbangga-bangga dengan jumlah kalian yang banyak, ternyata jumlah tersebut tidak dapat mendatangkan kebaikan apapun untuk kalian, dan bumi menjadi sempit bagi kalian lantas kalianpun lari tunggang –langgang.
Hakikat ujub
Sifat ujub biasanya terlahir dari rasa bangga seseorang terhadap sesuatu yang bernilai di matanya yang membuat dia merasa lebih dari orang-orang lain, apakah berupa kekayaan, ketampanan, keturunan, kesholehan, ibadah, banyaknya pengikut, jabatan, ilmu, titel maupun pangkat serta jabatan.
Betapa tercelanya penyakit ini hingga biasanya Allah akan membayar kontan dengan hukuman di dunia sebelum di akhirat. Bersabda Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dari jalur Abu Hurairah:
بينما رجل يتبختر في بردين وقد أعجبته نفسه خسف الله به الأرض فهو يتجلجل فيها إلى يوم القيامة (متفق عليه)
Tatkala seseorang lelaki berjalan dengan kesombongan dengan dua pakaian yang dia kenakan, melihat kagum pada dirinya, maka Allah tenggelamkan dirinya ke dalam perut bumi, dan dia terhujam di dialamnya hingga hari kiamat(muttafaq ‘alaihi).
Orang-orang yang terinveksi virus ujub, senantiasa melihat orang di luar dirinya dengan kacamata kecaman dan celaan, hingga tidak ada seorangpun yang boleh lebih tinggi dari dirinya. Rasulullah –shalallahu alaihi wa sallam bersabda:”
إذا سمعتم الرجل يقول هلك الناس فهو أهلكهم
Apabila kalian mendengar seseorang selalu berkata: ” orang-orang telah binasa” maka biasanya dialah yang paling binasa” (HR. Muslim).
Ishaq bertanya kepada imam Malik:” apa maksud hadis ini? Dia menjawab:” hadis ini menceritakan tentang seseorang lelaki yang selalu menghina manusia dan menganggap dia lebih utama dari mereka, maka dia mengucapkan perkataan seperti itu, padahal dialah yang paling binasa, atau paling hina.(diriwayatkan ole Baihaqi).
Orang yang terjangkiti penyakit seperti ini, biasanya sulit untuk menerima nasehat, apalagi kritikan, karena dia melihat bahwa dirinya selalu benar dan orang lainlah yang salah. Karena itulah orang seperti ini selalu “berkepala batu” dan keras hati.
Sungguh benar sabda Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam:’
ثلاث مهلكات : شح مطاع ، وهوى متبع ، وإعجاب المرء بنفسه
Ada tiga hal yang akan membinasakan: kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang dijadikan sebagai panduan, dan kekaguman seseorang terhadap dirinya”.(hadis di hasankan syeikh Al- Albani dalam silsilah sahihah 4/412)
Perkataan salaf tentang bencana ujub
Berkata Abdullah bin Masud-radhiallahu anhu:”
الهلاك في شيئين : العجب والقنوط ، وإنما جمع بينهما لأن السعادة لا تنال إلا بالطلب والتشمير، والقانط لا يطلب والمعجب يظن أنه قد ظفر بمراده فلا يسعى
Kebinasaan itu ada dalam dua perkara: ujub dan berputus asa, keduanya menjadi penyebab, karena kebahagian tidak akan diperoleh kecuali dengan sungguh-sungguh dan upaya keras, adapun orang yang berputus asa tidak lagi punya ambisi mendapatkan tujuannya, sementara orang yang ujub menyangka dia telah beruntung dan tercapai tujuan, maka dia tidak lagi berusaha. (mukhtasar minhajaul Qasidin 254)
Berkata Mutharrif-rahimahulah:”
لأن أبيت نائما وأصبح نادما ، أحب إلي من أن أبيت قائما وأصبح معجبا
Tidur semalaman dan menyesal dipagi hari, lebih kusenangi daripada bangun(sholat) di malamnya tetapi merasa bangga di pagi hari(mukhtasar minhajaul Qasidin 254)
Terapi penyakit ujub
Tatkala seseorang merasa bangga dengan gelar akademik yang dia miliki berupa gelar kesarjanaan, magister maupun doktoral..dst, maka hendaklah dia mengetahui bahwa gelar tersebut adalah titipan dan pemberian dari Allah sekaligus ujian baginya. Jika Allah berkehendak, begitu mudahnya Dia mengambil kembali segala nikmat tersebut dan menggantinya menjadi kehinaan dan cacian.
Berkacalah dengan orang-orang yang dianugerahkan kekuasan, jabatan, harta dan banyaknya pengikut, semisal Firaun, Haman, Qarun, Abu Jahal dst….apakah bermanfaat bagi mereka segala yang mereka miliki untuk menghindari mereka dari azab Allah..??
Allah menyenangi orang-orang yang tawadhu, bersembunyi dari popularitas
Bersabada Rasulullah-shallahu ‘alaihi wa sallam dari jalur Sa’ad bi Abi Waqqash:
ان الله يحب العبد التقى الخفى الغنى )رواه مسلم(
Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa,menyembunyikan diri, dan kaya. HR. Muslim
Maksud “menyembunyikan diri” yaitu tidak pernah ingin dikenal manusia, dipuja dan dipuji, tidak gila popularitas ataupun sanjungan manusia. Dia akan berusaha menyebunyikan segala kebaikan dirinya, tenggelam dalam lautan manusia, tak dikenal dan minta terkenal.
Maksud “kaya” yaitu merasa cukup dengan apa yang diberikan Allah padanya, tidak pernah mau bergantung kepada makhluk, mengharapkan kebaikan makhluk, apalagi jadi beban bagi makhluk lainya. Simbolnya Adalah qana’ah adalah harta yang termahal.
Semoga Allah memelihara kita dari segala kejelekan diri kita.
اللهم ألهمني رشدي وقني شر نفسي
Batam, Selasa, 26 November 2013 /23 Muharram 1435 H
Abu Fairuz Ahmad Ridwan
Pingback: Virus ujub | Abu Abdurrohman Manado