Bismillah…
Jodoh adalah bagian dari rahasia takdir yang tiada dapat di sibak makhluk. Dibilang jauh tiba-tiba ia datang menjemput. Dikatakan dekat terkadang ia berlari menjauh.Calon yang lama dinanti,ternyata jadi milik orang lain. Orang yang tiada pernah diprediksi ternyata menjadi pendamping hidup. Subhanallah…
Berharap datangnya jodoh adalah penantian yang sangat menjemukan. Apalagi bila usia semangkin merangkak bertambah,serasa semangkin jauh jodoh yang dikejar. Bagi wanita – sebagai makhluk malu-yang biasanya menunggu jemputan sang pangeran, usia seperempat abad sudah membuatnya “ketar-ketir “untuk mendapatkan jodoh. Apalagi zaman ini adalah zaman yang jumlah wanitanya lebih banyak dari pria, ditambah lagi jika sang gadis seorang akhwat yang menjaga akhlak dan kesucian diri,berhijab bahkan mungkin bercadar. Serasa jodoh itu tak kan pernah datang menghampirinya.
Selalu syetan membisikkan agar ia melucuti hijab syar’i nya, ber “tabarruj” ria memamerkan kecantikan dan lekak-lekuk tubuhnya, menerima tawaran lelaki fasiq yang mau memacarinya. Jika ia tidak istiqamah, maka hijabpun tanggal, bahkan terkadang ia menjadi korban lelaki “hidung belang” yang merenggut mahkota termahal miliknya. Setelah itu, tinggal menunggu kapan ia menggugurkan janin haram dalam rahimnya jika tidak malu akan lahirnya anak-anak zina. Dalam banyak kasus, lelaki zalim tersebut bahkan meninggalkan pacarnya setelah menghisap “sari madu”nya.
* * *
Usia gadis itu telah lewat seperempat abad,dua atau tiga tahun lagi ia akan” berkepala tiga” . Segala usaha telah dilakukan agar sang jodoh segera datang menjemput. Doa-doa telah dipanjatkan, sajadah pun telah basah dengan tangisan dan rintihan. Semua relasi dan teman dekat telah diminta untuk mencarikan lelaki yang mau mempersuntingnya. Beberapa kali ada sinyal-sinyal lelaki yang mau menikahinya,tapi entah kenapa semuanya mundur teratur.
Sungguh hal ini sangat merisaukan hatinya. Dari sisi wajah,kata orang Betawi” ia tidak jelek-jelek banget”. Banyak teman dekatnya mengatakan ia hitam manis bak orang India. Dari sisi akademis,ia bukan sekedar tamatan SD atau SMP maupun SMU, ia adalah jebolan S2 di Universitas yang bergengsi. Dosen muda dan dosen terbang. Tapi entah mengapa ia merasa heran dengan jodohnya yang tak kunjung tiba.
Ia telah menyatakan siap dipersunting lelaki yang sholeh sekalipun cuma tamat SMU bahkan SMP. Ia pun tidak pilih-pilih profesi laki-laki yang mau mempersuntingnya. Mau tukang sapu,cleaning service, tukang jaga sekolah,imam masjid dll…semua akan ia terima dengan tangan terbuka selama bertanggung jawab dan mau menjadi suaminya. Ia juga tak menuntut uang belanja dan nafkah yang banyak,semampu suaminya saja.
Suatu ketika, ada seorang yang zahirnya tampak sholeh”alim” berencana mau menikahinya. Lelaki itu telah beristri dan ingin menjadikannya istri kedua. Anehnya laki-laki itu tidak ingin segera menikahinya. Katanya ia mau saling,mengenal terlebih dahulu sambil jalan bareng. Intinya ia ngajak wanita ini untuk pacaran dan jalan sembunyi-sembunyi. Tentulah wanita itu menolaknya mentah-mentah.
Hingga kini penantian itu belum juga berakhir. Entah kapan ketentuan takdir “menikah” dapat menjadi kenyataan baginya.wallahul musta’an.
* * *
Ada lagi kisah seorang akhwat seorang ustadzah. Melihat beberapa teman sejawat telah menikah,ingin rasanya ia segera mengikuti langkah mereka. Mengakhiri masa bujangnya mengikuti Sunnah Nabi.
“Rabbi…kapankah hari bahagia itu kan wujud menjadi nyata. Hari ketika agamanya disempurnakan oleh seorang pria shalih yang membimbingnya meniti bahagia menggapai ridha Ilahi. Pria pilihan hatinya dengan kriteria yang didambakannya,seorang pria sholeh yang berilmu. Jika diperkenankan tamatan salah satu universitas di jazirah.
Beberapa kali ia seseorang yang ingin menikahinya,tapi entah mengapa ia tak sedikit juapun tertarik.
Pernah sekali ia menerima tawaran ta’aruf seorang ikhwan jebolan pesantren ,nazhar pun berlangsung,tapi ia tetap tak tertarik untuk melanjutkan ke jenjang berikutnya.
Kini ia tetap dalam penantian yang tak berujung, seorang pria jebolan salah satu Universitas, selalu hadir dalam khayalnya. Entah kapan mimpi itu kan menjadi nyata. Wallahu a’lam.
* * *
Jodoh adalah ketentuan dari Allah, bagaikan ajal yang tak dapat ditunda ataupun dipercepat. Bila ia datang tiada yang dapat menghalang, jika ia belum ditakdirkan datang,siapapun tak kuasa mensegerakannya.
Setiap hamba wajib berprasangka baik dengan segala ketentuan Allah. Yakinlah bahwa keadaan anda saat ini,baik berstatus lajang,membujang,janda atau duda adalah keadaan yang terbaik untukmu.
Tak perlu merasa kecewa seandainya jodohmu belum juga datang,sementara usiamu semagkin bertambah. Sebab boleh jadi Allah punya skenario indah yang belum kau ketahui sekarang.
Boleh jadi jika kau sembarang mengambil keputusan menerima pasangan yang tidak baik agama dan akhlaknya,niscaya dirimu akan merana dunia dan akhirat.
Bersabar menunggu jodoh yang baik di dunia hingga Allah kirimkan, atau tidak sama sekali menikah di dunia lebih utama dari menerima sembarang orang yg tidak baik agama dan akhlaknya.
Jikalah memang dunia ini begitu sempit bagimu untuk dapat kau nikmati bersama pasanganmu yang halal, bersabarlah insyaallah akhirat begitu indah dan luas untukmu dan pasanganmu berbulan madu di taman-taman surga,ditepian sungai-sungai yang airnya bening tak berubah.
Jikalah telah datang padamu calon pasangan yang baik agama dan akhlaknya,saranku agar kau segera menerimanya dan jangan terlalu banyak pertimbangan selain dari dua karakter di atas sebab itulah standar yang ditentukan Rabb mu.
Tak perlu terlalu ketat memilih dan memilah hanya sekedar mencari kecantikan dan ketampanan, atau menunggu tamatan Alumni Universitas yang ada di Saudi,Mesir,Lipia maupun Yaman yang belum tentu baik akhlak dan agamanya.
Jadikan istri Julaibib sebagai cermin diri atas ketaatannya menerima pinangan Rasulullah. Kesabarannya menerima Julaibib yang miskin,buruk rupa,tidak berbangsa dan berketurunan menjadikan dirinya wanita mulia sepanjang zaman.
Batam,13 Rabiul Awwal 1437h/25 Desember 2015
Abu Fairuz