“Cinta”kalimat yang paling indah
Defenisinya rumit tiada terdedah
Pujangga sastarawan pada menyerah
Gambarkan hakikat asmara terpanah
Bila cinta telah bersemi
Jiwa penakut jadi pemberani
Debu yang kotor menjadi suci
Bumi yang tandus jadi permadani
Cinta melanda para pujangga
Ulama dan umara juga terkena
Pria wanita tiada beda
Budak sahaya, orang merdeka
Bukankah Nabi baginda kita
Menolak cinta tiada kuasa
Kepada Ibunda Humaira
Wanita termulia sepanjang masa
Mustahil cinta anda hiraukan
Jika Yang Kuasa telah tentukan
Rekat dihati tiada lepaskan
Derita hidup menjadi ringan
Cinta yang halal menjadi obat
Diridhoi Tuhan pahala dapat
Pendukung hidup menuju akhirat
Tiba disurga dengan selamat
Alangkah musibah cinta yang haram
Gundah bersarang hidup pun runyam
Tersiksa batin tak tidur malam
Badan kurus gila bersemayam
Sungguhlah benar sabda ulama
Cinta yang haram membuat tersiksa
Majnun Laila menjadi umpama
Cinta tak sampai berkubur duka
Cinta mudah untuk ditabur
Ia datang dan lantas kabur
Sulit dijaga dan mudah luntur
Berpindah-pindah lantas terkubur
Cinta akan fisik cinta yang semu
Fisik berubah ia pun berlalu
Tiada mengokoh tiada bertumpu
Bagaikan angin terbang menderu
Duhai insan yang mabuk asmara
Penyakit kau anggap penawar jua
Diri terjerumus ke dalam zina
Azab menanti derita di neraka
Cinta ditolak sakit terasa
Gairah pupus hidup sengsara
Tangisi nasib berputus asa
Menambah penghuni rumah sakit jiwa
Buah dari cinta terlarang
Zina subur tumbuh berkembang
Bayi dikubur janin di buang
Nasab bercampur aids menyerang
Duhai tuan anda bertanya
Apalah obat cinta membara
Nikahi dia jikalah bisa
Itulah jawaban soal pertama
Bila gayung tiada bersambut
Cinta ditolak tiada berpagut
Sabarkan diri takdir di turut
Tegakkan sholat doa diruntut
Bila mustahil cinta dipahat
Orang disayang isteri sahabat
Cinta dilabuh pada kerabat
Bila dilanjut anda terlaknat
Putuskan asa hentikan harapan
Pungguk tiada kan gapai rembulan
Mustahil bersanding putri idaman
Duduk bersama rakyat kebanyakan
Bila harap terus bersemi
Tiada putus tiada henti
Panjatkan doa pada ilahi
Mencabut cinta di dalam hati
“Tatkala cinta Bersemi”oleh-oleh daurah di Bandar lampung 3 maret 2015.
Batam,15 Jumadil Awal/6 Maret 2015
Abu Fairuz