# Selamanya kan melengkung #
Garis lengkung itu terlihat lebih indah dari garis lurus. Karena itu lekukan pelangi bak busur panah sedang ditarik itu sungguh mempesona membuat banyak orang terkesima.
Adapun garis lurus, begitu tegas, ringkas, tangkas dan cepat, tapi nyaris tanpa seni dan keindahan. Bagaikan anak panah yang lurus, kuat dan cepat menembus buruannya.
Wanita itu tercipta dari rusuk yang melengkung. Ia indah dan mempesona, namun dibalik keindahannya ia tetap melengkung, mustahil dapat diluruskan. Dibalik keindahan dan kelengkungannya, tersimpan kekuatan “super” dalam balur kelemahannya.
Ia begitu perasa, “ribet”, berbelit-belit, halus, peka, dan sensitif.
Laki-laki itu ibarat garis lurus yang “to the point”. Tidak bertele-tele dan selalu tegas, lugas dan ringkas, anti “ribet”dan tidak suka yang “remeh-temeh”. Jika bicara, ia lebih mengedepankan logika, sedikit bebal rasa dan nyaris tak memiliki kepekaan. “Very cool” kata orang kulit putih.
Dua makluk yang berbeda ini, hakikatnya saling membutuhkan dan melengkapi. Namun terkadang sulit dikompromikan. Selalu saja antara keduanya terjadi “miss understanding” yang membuat keduanya berpisah.
Pria tak ingin terlihat lemah di mata wanita, tak ingin dipimpin mereka, tak suka didikte dan diajari. Sementara wanita selalu ingin diperhatikan, dipahami dan dimengerti.
Apa yang terkadang “biasa” bagi pria, menjadi “luar biasa” bagi wanita, begitu juga sebaliknya.
Pasangan beruntung hanyalah pasangan yang tau bagaimana menyikapi dan mewujudkan keinginan masing-masing mereka dalam “bingkai yang ma’ruf” dalam kacamata agama, tidak melampaui batas ketetapan syariat.
Mekkah, 29 Rabiul Akhir 1437 H/07 Feb 2016
Abu fairuz