Hanya Membuat PR

Manusia ibarat bahan-bahan yang ditambang dari dalam perut bumi. Ada timah, logam, pasir, koral, debu, perak, emas…dst.

Semakin mahal ,semakin sulit didapat dan ditemui. Karena itulah perak tak sebanyak pasir, dan emas tak sebanyak koral. Satu gram emas bisa bernilai sama dengan satu gerobak pasir yang berton-ton beratnya.

Manusia mulia laksana emas, begitu langka kehadirannya di tengah-tengah manusia.

Dalam kitab “Miftah dar as-sa’adah”, Imam Ali bin Abu Thalib mengkelompokkan manusia menjadi tiga bagian;

1. Alim rabbani, inilah yang paling tinggi bagaikan mutiara di atas pepasir putih di pantai.
2. Golongan penimba ilmu yang ingin menyelamatkan dirinya dari azab Allah, inipun mulai langka ditemui ditengah-tengah lautan manusia.
3. Golongan yang disebut Ali dengan istilah “alhamajur ru’a” kebanyakan manusia yang hanya ikut-ikutan kemana arah angin berhembus, tak punya pendirian, tak faham masalah, pokoknya ikut.

Nabi megumpamakan manusia bagaikan kumpulan seratus kawanan unta-unta, beliau bersabda:
: ( إِنَّمَا النَّاسُ كَالإِبِلِ المِائَةِ، لاَ تَكَادُ تَجِدُ فِيهَا رَاحِلَةً ) .

“Sesungguhnya perumpamaan manusia bagikan kawanan seratus ekor unta, hampir-hampir tak kau temukan padanya ada unta yang layak sebagai unta tunggangan”. HR. Bukhari.

Artinya yang sembilan puluh sembilan unta yang mendominasi tersebut hanyalah unta sembelihan untuk dijadikan santapan.

Begitu jugalah hakikat manusia, dari seratus orang manusia jarang-jarang yang tau kebenaran. Dari jumlah yang tau kebenaran sedikit pula yang mampu istiqamah mengamalkannya. Kemudian dari yang mengamalkan kebenaran itu lebih sedikit lagi yang ikhlas sepenuh hati.

Beragam tipe manusia, ada yang selalu membawa keberkahan dan keberuntungan bagi dirinya dan orang banyak, ada yang hanya mau untung untuk dirinya tidak untuk orang banyak, ada pula yang dimana berada selalu merugiķan manusia. Tipe terakhir inilah yang paling mudah ditemukan. Apapun caranya yang penting dia untung meski di atas penderitaan orang.

Tipe orang ini dimanapun berada selalu meningalkan PR -pekerjaan rumah- yang terbengkalai bagi orang lain.

Segala perbuatan dan tindak tanduknya, jadi tanggung jawab keluarga dan sanak kerabatnya. Disana sini buat masalah, ujung-ujungnya orang lain yang terseret-seret disebabkan kasusnya.

Tidak punya rasa tanggung jawab atas apa yang dia lakukan, bagai anak balita-bawah lima tahun -yang mengeluarkan habis mainannya dan memporak-porandakan isi rumah-, selepas itu orang tuanya jualah yang bertanggung jawab membersihkan dan membersihkan mainannya.

Orang-orang tipe ini lebih sangat diharapkan manusia kematiannya dikandung tanah, daripada hidup menyusahkan orang banyak. sebab ia selalu berjalan di muka bumi membuat resah dan masalah.

Jenis manusia tipe ini pula yang begitu mudah didapatkan di setiap tempat – la haula wala quwwata illa billah.

——————————
Batuaji, Batam 14 Zulhijjah 1438/ 5 Sept 2017

Abu Fairuz My