Ada Pelantikan Wali Abdal?

Kasihan sekali orang-orang yang ingin kebaikan, namun karena miskin ilmu masuk dalam pembodohan terstruktural dari para pembohong agama yang pandainya hanya berkicau tanpa dalil dan hujjah.

Ada segeelintir orang yang ditokohkan dalam acara pelantikan wali, mengaku membawa proposal berisikan nama-nama orang yang bakal dilantik jadi wali. Katanya siapa saja yang tidak dilantik menjadi wali pasti kan menjadi pengikut dajjal meskipun orang alim dari kalangan fuqaha.

Tahukah anda kepada siapa proposal itu dibawa? Tak tanggung-tanggung kedustaannya, proposal itu DIBAWA KEPADA NABI KHIDIR, dari Nabi Khidir diteruskan kepada NABI MUHAMMAD untuk kemudian Nabi Muhammad mendelegasikan pelantikan para wali dalam proposal tersebut kepada SYEIKH ABDUL QADIR JAELANI.

Kawan, kalau memang kau tidak mau pakai dalil syar’i dari kitabullah dan sunnah Rasulillah, ijma sahabat dan tabiin, minimal kau “pakai otak” dikitlah mencerna bualan orang yang jualan agama dengan memanfaatkan kebodohan kalian.

Wali Allah itu semua kaum mukminin yang bertakwa saudaraku, yang mengikuti ajaran Rasulullah, bukan yang dijejali ke otakmu yang namanya WALI ABDAL lah, WALI AUTAD lah, WALI AQTHAB lah, itu semua istilah -sumpah demi Allah- tidak pernah nabi terangkan, tidak ada di zaman beliau, maka tak perlu buat defenisi baru dalam mengukur iman dan kesolehan manusia.

Setauku, wali Allah tu penuh dengan sifat tawadhu, tidak pernah sesumbar apalagi ngaku-ngaku jadi wali. Apa memang ada keterangan dari Kitabullah dan Sunnah Nabi, wali itu diangkat dengan bayar keanggotaan wali, dilantik, diberi embel-embel “sah jadi wali” apalagi diberi sertifikat kewalian.

Kasihan tuh “tipu-tipu“ pakai bawa Nabi Khidir, Nabi Muhammad, Abdul Qadir Jaelani buat merampok “torang punya uang”.

Kalau ia bawa proposal ke Nabi, berarti dia Sahabat dong, dan murid-muridnya yang “dibegok-begoin” jadi para tabiin tentunya.

Ya Allah sungguh celaka dan binasanya si “entong“ yang ngaku jadi delegasi para Nabi dan wali. Bilangin yang tidak ikut jadi wali sebagai Dajjal, eh “si entong” tuh lho yang sebenarnya jadi Dajjal kecil sebelum muncul Dajjal besar. Kasihan pengikutnya didajjalin.

Emang lu bayar berapa sih untuk dapat gelar wali abdal? Tobat lu saudaraku, agama tuh dah kelar dan sempurna, tak usah lu tambah-tambahi lagi. Entar masuk neraka.

Memang banyak anehnya kaum sufi, banyak ngomong yang tidak masuk akal, tidak pula masuk dalil, yang ada “masuk angin”. Coba bayangin, ada pula pimpinan tariqah yang menjual iklan ke jamaahnya, bisa ke “sidratul muntaha” apa ngak aneh tu “cuy”.

Sahabat aja tdk pernah ada yang ngaku bisa ke sidratul muntaha, meski Abu Bakar maupun Umar. Memang sulit beragama dengan “halusinasi” semua yang mustahil bagi mereka tidak mustahil. Tak salah bila ada yang mengatakan tingkat kesufian tertinggi tu, bilmana seorang tidak lagi kenal dirinya siapa, sudah melebur dan fana dengan sang pencipta. Wah…wah , orang yang tak kenal dirinya siapa lagi, itu mah orang gila, tak waras lagi.

Aneh lagi yang katanya manusia tu, punya nama lahir dan naman ruh, dan yang punya nama ruh, jika ingin tau siapa nama ruhnya maka harus berbayar pula. La haula wala Quwwata illa billah, alhamdulillah atas nikmat Islam dan sunnah.

Mekah, 2 Syawal 1443/ 3 Mei 2022

Abu Zubair My