
Hal yang tersulit bagi kita adalah menyembunyikan kebaikan yang telah kita lakukan. Berkali-kali kita menyimpan kebaikan yang kita lakukan, berjanji tidak memberitahukannya pada manusia, agar terjaga keikhlasan di sisi Allah, namun akhirnya kebaikan itu kita bongkar jua, kita beberkan pada manusia.
Memang niat awalnya adalah tahaddust bin ni’mah (memberitahukan nikmat) Allah yang telah dia anugerahkan pada kita, kadang niat awalnya agar orang mencontoh prilaku kita, namun lambat laun, muncul juga perasaan ingin dipuji manusia, ketika itulah amalan yang kita lakukan gugur bak gugurnya dedaunan diterpa badai.
Sekiranya kita mampu menyimpan kebaikan dan menyembunyikan kebaikan sebagaimana kita menyembunyikan keburukan, ku yakin kita kan sukses menuai hasilnya di akhirat.
Khawatirnya kita mengira sudah banyak membawa amal kebaikan di dunia berupa sholat, puasa, sedekah, haji dan umrah, menimba ilmu…dst, ternyata di hari kiamat semua Allah musnahkan karena kita lakukan dengan riya dan sum’ah kita, ingin dipuji dan disanjung makhluk. Hari itulah hari peyesalan yang sudah terlambat.
Ya Allah mudahkan kami untuk selalu berbuat ikhlas, hanya mengharap wajah-Mu semata, ampunkan kami dari segala kesyirikaan yang kami lakukan dengan sepengetahuan kami, maupun yang kami lakukan tanpa sadar.
Batam, 23 Zulhijjah 1444/12 Juli 2023
Ahmad Ridwan My