Sebagian orang enggan datang ke kajian, karena merasa sudah senior, sudah banyak tau agama, penggagas sekolah, madrasah, pesantren, televisi dakwah, radio dakwah maupun yayasan.
Dulu…
Awal mengenal dakwah, kemana kajian didatangi, tak kenal panas dan hujan, siang dan malam, pokoknya dimana ada kajian, di sana ada dia.
Roda zaman pun berputar, sekumpulan kecil para ikhwan dan akhwat di masa lalu, menjadi ratusan bahkan ribuan di masa sekarang. Bilamana dahulu hanya satu majlis dikejar kesana-kemari, sekarang sudah menjadi belasan majlis yang makmur dengan ilmu. Bila dahulu hanya ada satu musholla kecil yang numpang-numpang kajian di dormitori blok Q area industri Muka Kuning, kini masjid-masjid yang makmur dengan kajian sudah menjamur di mana-mana.
Namun sayang seribu sayang, majlis hanya didominasi para penimba ilmu yang baru merasakan lezatnya hijrah dan nikmatnya, bermajlis dihadapan para asatidzah. Adapun para senior dan para punggawa dakwah di masa silam, seolah hilang ditelan bumi, hanyut dengan berbagai bentuk kesibukan.
Sahabat, sungguh kami merindukan kehadiranmu di tengah-tengah kami, seperti masa lalu yang pernah kita jalani bersama, dimasa kita masih sedikit, tak punya apa-apa selain Allah.
Sahabat, menghadiri kajian itu tak ada hubungan dengan seberapa lama dirimu sudah mengenal salaf, karena hubungannya adalah dengan rahmat Allah yang luput darimu, sakinah dan naungan malaikat yang lepas darimu.
Hubungannya adalah terputusnya engkau dari taman-taman surga, dan lenyapnya namamu untuk dibanggakan Allah di atas langit sana, di alamnya malaikat.
Sahabat tidakkah engkau ingat sabda Nabi menjelaskan turunnya rahmat dan ampunan Allah pada majlis-majlis zikir dan ilmu walaupun seseorang yang banyak dosa datang kebetulan ke majlis tersebut tanpa niat dan duduk bersama mereka, sebagaimana dalam hadis qudsi Allah berfirman:
هم الجلساء لا يشقى جليسهم
“merekalah sebaik-baik majlis dan takkan pernah celaka orang yang bersama mereka selamanya”.
Tidakkah dikau bersedih hati melihat orang-orang lain berebut datang meraih keutamaan ilmu, iman dan amal sholeh, sementara engkau jauh tertinggal di belakang tembok-tembok rumahmu.
Semoga Allah mengembalikan engkau kepada taman-taman surga-Nya.
Batam, 23 Jumada Tsani 1445/25 Nov 2024
Abu Fairuz Ahmad Ridwan My.