Perjalanan Ke Negeri Yaman (Bagian 10)

Keluar dari Manfaz Al-Wadeeah kami makan siang di Syarurah setelah itu sholat jama’h zhuhur dan ashar baru melanjutkan perjalanan menuju Mekkah.

Ku lihat di Google Map perjalan ke mekah sekitar 13 jam lagi. Artinya paling cepat aku akan sampai di Mekah tengah malam Insyallah.

ILMU DAN NEGERI MEKAH

Semua kita tau tentang keutamaan negeri Mekah yang tiada tandingannya dengan negeri manapun. Nabi ketika terusir darinya menatap Mekah dengan sedih sembari berkata: ”Engkau adalah negeri yang paling dicintai Allah, sekira kaumku tidak mengusirku, aku tidak akan keluar meninggalkanmu”.

Betapa tidak, disanalah Rumah Allah Ka’bah yang menjadi kiblat manusia, sejak awal bumi diciptakan Allah, telah ia pilih sebagai tempat kembalinya manusia yang penuh dengan keamanan.

Disanalah terdapat tanda-tanda kebesaran Allah dan Maqam tempat Ibrahim bediri membangun Ka’bah.

Dialah Ummul Qura yaitu induk bagi segala negeri, dengan keberadaannya Allah menjaga bumi ini, bilamana kelak tak ada lagi manusia yang mengenal Allah, tiada lagi yang thawaf padanya, Allah akan biarkan Ka’bah dihancurkan Allah seorang lelaki dari Habasyah yang akan mencungkil satu demi satu batunya. Dengan hancurnya ka’bah hancurlah dunia, kiamatpun datang.

Subhanallah, Allah jadikan ia sebagai tempat awal wahyu datang, negeri kelahiran Rasul-Nya, yang mana sholat di sana senilai dengan sholat 100.000 kali dibandingkan sholat di masjid-masjid lainnya.

Di sana pula para alim ulama menyampaikan ilmunya sejak zaman Nabi, Shabat, tabiin dan generasi setelah mereka Masjidil Haram adalah pusat penyebaran ilmu yang tidak putus.

Negeri yang diberkati Allah ini atas doa Ibrahim : ”ya Allah jadikanlah negeri ini menjadi negeri yang aman dan berikanlah penduduknya rezeki berupa buah-buahan siapa yang beriman dari mereka dengan Allah dan hari berbangkit”.

Dia pulalah negeri yang dirindukan manusia dengan berkat doa Ibrahim: ”jadikanlah hati-hati manusia condong padanya”. Karena itu siapa yamg pernah ke sana akan terus menerus merindukannya dan ingin kembali padanya.

MEKAH DAN UJIAN DUNIA

Selain sebaikgai ikon kaum muslimin, ternyata Mekah menjadi sebab rezeki bagi banyak orang. Dengan adanya Mekah hiduplah banyak manusia yang berjual beli di sana, hiduplah pariwisata dan bisnis perhotelan, berkembang bisnis transportasi, dan yang mengikutinya, hidup pula bisnis travel dan biro-biro perjalanan.

Dengan ikon Mekah banyak manusia dapat bekal dunia, namun tak semua manusia dengan keberadaan Mekah dapat bekal dibawa ke Akhirat.

BISNIS TRAVEL YANG MENGGIURKAN

Sebagaimana Mekah pusat ilmu Islam yang banyak diabaikan oleh manusia yang hidup sekedar mencari nafkah di sana dan mengabaikan majlis-majlis ilmunya, maka Mekah menjadi sebab sebagian orang berlomba-lomba mengejar dunia atas berbungkus ibadah.

Betapa banyak jamaah-jamaah haji dan umrah yang tertipu tidak mendapatkan haknya oleh travel-travel nakal yang gila mengejar dunia mengabaikan akhiratnya.

Ku ingat tentang kisah nyata dari sebagian orang yang telah membayar sejumlah uang untuk umrah dan haji, ternyata uangnya diselewengkan oleh pemilik travel.

Dijanjikan haji dan dapat tasrih resmi ternyata tak dapat tasrih yang sah, bahkan sebagian memalsukan tasrih dan dampaknya sebagian orang tidak bisa berhaji bahkan malah menghuni jeruji besi, ditangkap pihak keamanan dipenjara dan dipulangkan serta denda tak boleh ke negeri ini berpuluh tahun.

Ya subhanallah, betapa banyak bisnis haji dan umrah menjadi jalan bagi sebagian orang menuju neraka. Mulai dari menjual kuota haji milik orang yang berhak, mengambil uang jamaah dan memakannya dengan jalan yang batil atas nama badal haji, badal umrah, jual hadyu dan dam, menjual paket hotel yang sudah dibayar dan disepakati kepada siapa yang berani lebih banyak membayar dst.

Sebagian orang nekat mempermainkan uang jamaah haji dan umrah, memutarkannya untuk kepentingan bisnisnya, manakala bisnis dari modal uang haram ini hancur, gagal pula mereka memberangkatkan jamaah yang telah setengah mati mengumpulkan uang berhaji dan umrah seperak demi seperak.

MEKAH DAN MA’HADUL/KULLIAYATUL HARAM

Bilamana kebangkitan Islam di negeri kita dan pemurnian Islam di pelopori oleh alumi mekah semacam para alim ulama minang kabau yang digelari “harimau nan salapan” tuanku Imam Bonjol, Ahmad Khatib Alminangkabaui, Haji Rasul ayah Hamka dan Hamka sendiri, kyai Haji Ahmad Dahlan dan semacamnya, maka di era kontemporer ini Mekah juga memiliki majlis -majlis ilmu khusus untuk para pelajar dengan berbagai variasi jenjangnya.

Mulai dari fase sekolah dasar, menengah hingga jenjang kuliah semuanya ada di masjidil haram yang dikenal dengan nama. “ma’hadul haram dan kulliyatul harom”.

Sayangnya tak banyak peminatnya dari para pemukim dan penggiat usaha haji dan umrah. Bertahun-tahun tinggal dimekah tapi tidak punya jatah untuk mengambil ilmu di tanah haram ini.

Yang banyak dilalaikan dengan bisnis dunia yang menggiurkan dan melupakan ilmu yang mengabadikan dirinya.

Mana orang-orang yang menyerahkan seluruh waktunya untuk menimba ilmu dari ulama mekah seperti Atha bin Abi Rabah? Jangankan seluruh waktu semimggu sekali saja mereka jarang duduk bersimpuh di kajian masyayikh di sana.

Persis sebagaimana Allah sebutkan dalam Alquran tentang tanah haram dan ibadah haji “di antara mereka ada yang berdoa duhai Rabb kami berikanlah di dunia ini kebaikan (harta) sementara di akhirat tak ada lagi sedikitpun bagi mereka keuntungan”.

Dan diantara mereka ada pula yang berkata:” Duhai Rabb kami berikanlah bagi kami di dunia ini kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari azab api neraka”

Inilah hakikat pembagian manusia dalam bisnis haji dan umrah ini. Wala haula wala quwwata illa billah.

Bersambung….

28 Rabiul Awwal 1446/01 Oktober 2024

Abu Fairuz Ahmad Ridwan My