Bersabda Rasululllah dari hadis Anas
” إِنَّ للَّهِ أَهْلِينَ مِنَ النَّاسِ ” . قِيلَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ , وَمَنْ هُمْ ؟ قَالَ : ” أَهْلُ الْقُرْآنِ هُمْ مِنْ أَهْلِ اللَّهِ وَخَاصَّتِهِ ” . رواه أحمد والبزار والنسائي.
Sesungguhnya Allah memiliki ahli dari manusia,ditanyakan:wahai Rasulullah,siapa mereka? Beliau menjawab:”ahli Quran merekalah ahli Allah dan orang-orang khusus Nya”. Hrm Ahmad,Albazzar,an Nasa’i dll.
Allah berfirman:
إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا
Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar. QS.Al-Isra :9.
Ahlu Quran bukan hanya sekedar membaca dan menegakan hurufnya,bukan sekedar menghafalkannya,tetapi mereka adalah orang-orang yang memahaminya dan mengamalkan kandungannya. Merekalah orang-orang yang disebut ahlu Quran.
Jikalah anda telah berhasil membaca Quran dengan benar bahkan berhasil menghafalkan namun belum mengamalkan isinya. masih memiliki berbagai kotoran-kotoran hati dari syubhat dan syahawat berarti anda bukan Ahlu Quran.
Allah berfirman:”
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. Qs:Yunus: 57.
Jika kita masih mengeluhkan penyakit hati,cinta dunia yang berlebihan, masih tidak merasa nikmat dalam ibadah, masih merasakan hati mengeras, padahal kita selalu baca Quran maka yakinlah kita belum menjadi ahli Quran dan belum menjadikannya sebagai obat. Padahal Quran yang merupakan obat manjur ada di samping kita. Perumpamaan kita dengan Quran yang tidak jadi penyembuh hati bagaikan perumpamaan seorang sakit yang mendapatkan resep dari dokter untuk ditebus,namun samoai dibrumah resep tersebut hanya dibaca-baca berulang namun tidak dijadikan sarana untuk menebus obat.
Penyimpangan kwhawarij yang banyak membaca Quran namun tersesat dan menjadi anjing-anjing neraka karena tidak memahami isinya.
Metode membaca Quran agar menjadi obat penawar.
1. Belajar bahasa Arab.
2. Membaca terjemahannya dengan Tadabbur.
3. Tidak tergesa-gesa untuk menamatkannya tanpa memahami kandungannya. Sebagaimana para sahabat belajar quran 10 ayat dan tidak melampauinya hingga memahami maknanya dan mengamalkan isinya,sehingga tatkaka mereka selelai menamatkan Quran telah memahami semua isinya dan mengamalkan kandungannya.
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ ۖ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik. Qs: Alhadid: 16.
Para sahabat ditegur dengan ayat ini setelah empat tahun mereka mengamalkan Islam. Sementara kita telah lama mengaji bertahun-tahun belum merasa tertegur dengan ayat ini.
Resume kajian pagi ust Abdullah Taslim
Masjid Sabilun Najah, 12 Zulhijjah 1436 h/26 Sept 2015 m.
Abu Fairuz